
Theosis bersifat mendasar namun, theosis adalah fondasi bagi orang-orang Kristen Ortodoks. Itu adalah tujuan dan sasaran hidup kita. Ketika seorang Orthodox ditanyai sekali apa yang menurutnya merupakan pengajaran dasar Gereja Ortodoks, dia menjawab, “Theosis.” Dan dia benar.
Rasul Paulus, mengatakan “Karena Dia (Allah) telah memberitahukan kepada kita dalam segala kebijaksanaan dan wawasan misteri kehendak-Nya, sesuai dengan tujuan-Nya yang Dia tetapkan dalam Kristus sebagai rencana untuk kepenuhan waktu, untuk menyatukan semua hal-hal di dalam Kristus, hal-hal di surga dan hal-hal di bumi” (Efesus 1:9-10). Dengan kata lain, misteri persatuan antara manusia, yaitu kita semua dan Kristus adalah tujuan akhir dari inkarnasi, penyaliban, kebangkitan — bahkan penciptaan sebagai suatu keseluruhan. Dengan demikian, penyatuan dengan Tuhan adalah fondasi Gereja dan misteri Injil. Theia Enosis (penyatuan dengan Allah) inilah yang menjadi permohonan Kristus kepada Bapa untuk mengabulkan demi kita ketika Dia berdoa dalam Yohanes 17:21, “supaya mereka juga (satu) di dalam kita.”
“Kita akan menjadi seperti Dia, karena kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.” (1 Yohanes 3:2). “Kita akan menjadi seperti Dia.” Kita akan menjadi sama dengan Tuhan karena kasih karunia-Nya pada dasarnya adalah Tuhan. Seperti Dia (Yesus) kita akan dibaptis, diramalkan, dihidupkan kembali. Tampaknya hampir terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Cukup untuk membuat kita berdiri dan melompat kegirangan. Namun, ini adalah takdir kita yang mulia! Inilah yang menanti kita ketika Tuhan datang kembali. “Kita akan menjadi seperti Dia; karena kita akan melihat Dia apa adanya. Tentu saja, menjadi “bagian dari kodrat ilahi kita” bukanlah kemungkinan alami; tetapi tanggapan atas karunia kasih Allah yang besar dalam apa yang telah Dia lakukan bagi kita dalam Inkarnasi.
Theosis adalah aspek positif dari keselamatan. Untuk menggambarkan theosis, kita dapat menggunakan kata-kata berikut:
– Transfigurasi manusia,
– Mengenakan Kristus,
– Pemulihan gambar Allah di dalam Manusia,
– Pemulihan persekutuan dengan Tuhan,
– Berpartisipasi dalam kehidupan Allah,
– Menerima Roh Kudus,
– Menjadi bait suci Roh Kudus,
– Naik ke takhta Allah,
– Berpartisipasi dalam kerajaan Allah,
– Menjadi ada karena anugerah apa yang Allah alami.
Theosis adalah apa yang Tuhan inginkan untuk kita yang di ciptakan menurut gambar-Nya sendiri: untuk menjadi seperti Dia dalam gambar siapa kita diciptakan. Theosis adalah berbagi pribadi dalam kehidupan Allah melalui iman, doa dan sakramen. Theosis berarti berbagi kehidupan Tuhan, dan karena esensi Tuhan adalah kasih, theosis berarti disempurnakan dalam kasih. Theosis adalah potensi yang kaya yang telah Allah tempatkan pada setiap orang yang dibaptis. Theosis adalah nama untuk proses keselamatan, yang dimulai dalam baptisan, yang dengannya kita di baptiskan, yaitu di persatukan dengan Kristus dan diubah menjadi serupa dengan-Nya. Theosis adalah perubahan bentuk gaya hidup kita, menyiratkan kepedulian terhadap sesama kita, saling berbagi, kasih, pengurusan diri kita sendiri, kepemilikan kita dan bumi.
Kristus Juruselamat datang untuk menebus kita dari dosa sehingga kita dapat melanjutkan untuk memperoleh karunia theosis yang Dia tawarkan kepada kita dengan kasih karunia. Keselamatan tidak berakhir dengan pengampunan dosa; itu dimulai di sana. Pada saat pembaptisanlah perjalanan kita menuju kepada Allah, menuju theosis, dimulai. Keselamatan bukan hanya masalah “Apakah Anda diselamatkan?” Ini juga masalah “Apakah Anda sedang diilahikan? Apakah Anda bertumbuh dalam Kristus? ” Kita diselamatkan dari dosa karena penyakit. Tuhan telah menciptakan semua manusia dengan dorongan dasar menuju penyatuan dengan-Nya. Semua manusia mati-matian mencari kebahagiaan, tetapi banyak yang tidak tahu siapa yang bisa memuaskan kerinduan ini. Jika kita menekan gambaran dasar ini dan dorongan-dorongan ini yang diberikan oleh Allah untuk menjadi pembagi dalam kehidupan Trinitarian ilahinya sendiri, maka hati kita akan selalu tetap gelisah sampai kita beristirahat di dalam Allah sendiri.
Gereja
2 Tesalonika 3:10-12 dalam nats ini, bukan berarti kita tidak bekerja untuk memperoleh makanan, namun karena kita percaya Kristus akan memurnikan makanan dari Surga. Namun, Rasul Paulus memberitahu bahwa ini merupakan sebuah makanan yang keras artinya harus dipahami dengan rohani Kolose 3:1-2 perkara diatas berarti perkara yang merupakan perintah Allah. Yohanes 21:15-17 semakin kita dewasa semakin kita memiliki single minded atau pikiran yang manunggal dengan Kristus, seperti Petrus yang ditanya oleh Kristus sebanyak 3x apakah dia mengasihi Kristus? Mengapa Petrus ditanyakan hal demikian? Karena Petrus merupakan pemimpin para rasul selama tiga tahun lebih dan hatinya memiliki visible church yang dia kembangkan menjadi sebuah invisible church.
Jika kita berusaha dalam gereja yang kelihatan dan tidak kelihatan maka kita akan masuk ke dalam Gereja yang ada disurga (Church of the heart). Jika kita ingin masuk ke dalam gereja yang di Surga kita harus mengalami pemurnian hati (Efesus 6:12) untuk masuk ke dalam Surga kita harus perang kepada roh-roh yang ada di angkasa. Mereka yang telah murni hatinya maka merekalah yang akan melihat Allah.
bukan tanpa alasan Tuhan kita membuat sebuah altar dalam hati dan tubuh kita, ini semua memiliki tujuan untuk membuat altar tubuh dan hati kita menjadi tidak kelihatan. Jika kita mengerjakan hal-hal yang kelihatan, itu akan menimbulkan hal-hal yang tidak kelihatan. Sesuatu yang kelihatan itu jika tidak kita kerjakan maka kita tidak akan menghasilkan sebuah hal-hal yang tidak kelihatan. Ada gereja yang dapat dilihat oleh semua orang. Namun, ada juga gereja yang juga tidak kelihatan tetapi dapat kita kerjakan. Hal-hal yang kelihatan itulah yang sedang Allah kerjakan. Contoh gereja yang dibangun Allah melalui darah Kristus yang disebut gereja yang tidak kelihatan (1 Korintus 6:19). Kita harus rajin dalam gereja yang kelihatan sehingga kita menghasilkan gereja yang tidak kelihatan.
Roma 12:5, menyatakan bahwa antara Kristus dan gereja ada satu ikatan yakni tubuh dan kepala. Dimana Kristus ada di sanalah ada gereja yang umum dan yang berbeda dalam satu kesatuan. Mengapa Kristus mendirikan gerejanya di bumi? Gereja adalah perpanjangan inkarnasi. Kristus tidak hanya kembali ke surga namun akan bersama dengan manusia sampai selama-lamanya (Mat 28:20). Ini dilakukan untuk melanjutkan karya inkarnasi. Kehadiran Kristus berarti adalah kehadiran gereja. Gereja tanpa kehadiran Kristus tidak lengkap, sama seperti tubuh selalu bersama kepala. Ketika Kristus di surga ada Church Invisible atau gereja yang tidak kelihatan. Kehadiran Kristus dapat disaksikan melalui hadirnya Roh Kudus. Ini bertugas untuk melanjutkan karya Kristus. Roh Kudus ini juga menjadikan orang percaya kepada Kristus melalui iman. Yoh. 20:27, menjelaskan bahwa ada dua tipe dalam penglihatan Thomas tentang Kristus:
1. Melihat Fisik Ini dilihat secara kasat mata (visible)
2. Melihat Kristus secara non-fisik. à Kristus tidak dilihat secara kasat mata. (invisible).
Gereja ini dengan altar dan baptisan yang memberikan pertumbuhan kepada laki-laki dan perempuan sebagai anak. Jika kita memakan roti yang kelihatan mungkin akan tidak memuaskan tubuh kita. Namun jika kita makan roti yang tidak kelihatan maka kita tidak akan kelaparan lagi. Efesus 3:18-19 ini merupakan sesuatu yang tidak kelihatan. Namun kita butuh sesuatu yang kelihatan atau yang praktis yang harus kita kerjakan bagi Allah. Kita tidak boleh mengesampingkan gereja yang keihatan dan tidak kelihatan, jadi kedua gereja ini penting bagi kita untuk mengerjakannya.
Ada tiga gereja yaitu gereja yang kelihatan (Visible), gereja yang ada di hatimu (Invisible), serta gereja yang di Surga (Church of Heaven). Ketiga gereja ini ada untuk melengkapi diri kita. tanpa gereja yang kelihatan ini maka tidak ada gereja dihati maupun di Surga. Gereja kelihatan ada supaya gereja yang tidak kelihatan ada. Setelah gereja yang tidak kelihatan hadir maka lahirlah sebuah gereja yang berasal dari hati. Jika seseorang itu terpisah dari gereja yang kelihatan tetapi melayani di gereja yang tidak kelihatan maka dapat dikatakan orang itu sesat.
Laporan Membaca Artikel Saints dan Doa:
Saya telah membaca saint 7 artikel dari wordpress, membaca buku doa dan mendengarkan lagu doa paraklesis, memposting cot di media sosial.
Referansi: