The church is an earthly heaven in which the heavenly God dwells and moves.

Gereja adalah tubuh Kristus. Istilah “Tubuh Kristus” merupakan kiasan yang umum digunakan dalam Perjanjian Baru bagi Gereja (semua orang yang telah diselamatkan). Gereja dijuluki “satu tubuh di dalam Kristus” di dalam Roma 12:5, “satu tubuh” di dalam 1 Korintus 10:17, “tubuh Kristus” dalam 1 Korintus 12:27 dan Efesus 4:12, dan dalam kondisi jasmani dalam Ibrani 13:3. Gereja dihubungkan secara jelas dengan “tubuh” Kristus.Ketika Kristus masuk ke dunia kita, Ia mengenakan tubuh jasmani yang telah “disediakan” bagi-Nya. Melalui tubuh jasmani-Nya, Yesus menunjukkan kasih Allah secara jelas, nyata, dan dengan berani – terutama melalui kematian-Nya di atas salib sebagai kurban (Roma 5:8). Setelah kenaikan-Nya ke surga secara jasmani, Kristus melanjutkan karya-Nya di dunia melalui mereka yang telah Ia tebus – Gereja yang sekarang menunjukkan kasih Allah secara jelas, nyata, dan dengan berani. Dengan cara ini, Gereja berfungsi sebagai “tubuh Kristus.”
Di dalam philokalia, gereja ada untuk mempresentasikan diri Allah di dunia. Gereja dapat dijuluki Tubuh Kristus karena: Anggota Tubuh Kristus dipersatukan dengan Kristus dalam keselamatan. Anggota Tubuh Kristus mengikuti Kristus sebagai Pemimpin (Kepala) mereka. Anggota Tubuh Kristus merupakan perwakilan jasmani Kristus di dunia ini. Gereja adalah organisme yang melaluinya Kristus mewujudkan kehidupan-Nya di dunia pada saat ini. Anggota Tubuh Kristus didiami oleh Roh Kudus Kristus. Anggota Tubuh Kristus memiliki berbagai karunia rohani khusus menurut fungsinya. “Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus”. Anggota Tubuh Kristus mempunyai keterikatan dengan orang Kristen lainnya, yang tidak menghiraukan latar belakang, ras, atau pelayanan. “Jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan”. Anggota Tubuh Kristus aman dalam keselamatan mereka. Jika seorang Kristen dapat kehilangan keselamatannya, maka Allah harus “mengamputasi” bagian dari Tubuh Kristus. Anggota Tubuh Kristus mengambil bagian dalam kematian dan kebangkitan Kristus. Anggota Tubuh Kristus mengambil bagian dalam warisan Kristus. Anggota Tubuh Kristus menerima kasih karunia dan anugerah kebenaran Kristus.
Gereja selain digambarkan sebagai Tubuh Kristus, juga digambarkan dengan gambaran-gambaran yang lain seperti Rumah Allah, Bangunan Allah atau sebagai Tanaman Allah dan Mempelai Kristus. Gambaran- gambaran ini sangat berhubungan dengan kewajiban gereja, sebab Gereja sebagai Tubuh Kristus berkewajiban memperlengkapi para anggotanya bagi pekerjaan pelayanan (Ef. 4:11-16) supaya para anggota tersebut dapat memperluas Kerajaan Surga.
- Chruch Doktrin and Church Servis
Doktrin adalah ajaran resmi Gereja yang hendaknya diterima sebagai suatu kebenaran iman yang bisa mengantar umat pada suatu Kebenaran sejati, yakni Allah yang berkarya dalam Yesus Kristus melalui Roh Kudus. Gereja adalah Umat Allah (2 Kor. 6:16). Allah yang mengambil keputusan untuk menjadikan orang percaya umat-Nya. Gereja terbentuk dari umat Allah, Gereja menjadi milik Allah dan Allah menjadi milik mereka. Konsep Gereja sebagai umat Allah menekankan Inisiatif Allah dalam memilih umat-Nya. Gambaran gereja sebagai tubuh Kristus menekankan bahwa Gereja merupakan tempat kegiatan Kristus saat ini, sebagaimana halnya dengan tubuh jasmani-Nya ketika masih di bumi. Gambaran sebagai tubuh Kristus juga menekankan hubungan gereja, sebagai sekelompok orang percaya, dengan Kristus, dan hubungan diantara semua anggota gereja. Gereja didiami Roh Kudus baik secara perorangan maupun secara kolektif. Roh Kudus menyalurkan kehidupan ke dalam gereja, yang indikatornya adalah “buah Roh” (Gal. 5:22-23). Roh Kudus menyalurkan kuasa dalam Gereja. Gereja adalah persekutuan orang-orang percaya yang dikumpulkan oleh Kristus. Pada hari Pentakosta, yaitu hari ketika Roh Kudus dicurahkan menjadi hari lahirnya Gereja (Kis.2). Jadi, gereja bukanlah bangunan, organisasi atau denominasi. Gereja bukanlah kelompok manusia yang berdiri atas inisitif sendiri, tetapi Kristus sendirilah yang dengan perantara Firman dan Roh mengumpulkan bagi-Nya Jemaat itu. Menurut Alkitab, gereja adalah Tubuh Kristus, yang terdiri dari setiap orang percaya yang telah menempatkan iman mereka pada Yesus Kristus untuk keselamatan kekal (Yoh. 3:16; 1 Kor. 12:13). Jadi doktrin gereja itu fondasi sedangkan servicesnya adalah bangunan. Apa yang mesti kita kerjakan itulah proses services.
- Church Fasts And Social Outreach
St. Maxiumus the confessor mengatakan gereja ada untuk pelayanan publik. Intinya bagaimana manusia mempunyai kasih. Kasih adalah ujung bagaimana kita mampu mengendalikan diri, ketekunan, kesabaran, pengharapan, dan memurnikan hawa nafsu. Iman kita masih bayi, tetapi iman yang terus bertumbuh akan tidak pasif melainkan beroleh iman yang besar.
Pola ukuran menghasilkan kasih, yakni:
Iman-takut akan Allah-pengendalian diri-ketekunan dan kesabaran, pengharapan dan memurnikan hawa nafsu (dispassion)= menghasilkan kasih.
Allah adalah kasih, jika membangun gereja maka membangunnya dengan kasih. Didalam kasih maka manusia perlu berharap kepada Tuhan, sebab takut akan Tuhan juga diperlukan. Kata kasih mudah diucapkan namun sulit untuk dilakukan. Jika memiliki iman maka manusia akan takut kepada Allah. Kasih kepada Allah membuat diri terus bergairah dan tanpa henti mencari dan mengenal Dia yang telah lebih utama mengasihi dari pada yang diciptakan-Nya. Kasih Allah membuat kita bergairah dan tanpa henti mencari dan mengenal dia, sebab Dia lebih utama dari dari pada segalannya. Untuk menilai kasih, pengharapan, dan iman maka nous kita harus dikuduskan. Nous diciptakan sesuai kodratnya untuk mengenal dan bersekutu dengan Allah bukan kepada ciptaan melainkan berfokus kepada Allah dan perintah-Nya. Mengasihi Allah berarti intelek (nous) yang mengutamakan Allah dalam segala hal kehidupan bukan kepada benda-benda ciptaan. Lahirnya kasih akan melahirkan terangnya kasih ilahi Allah. Ketika nous sampai ke tahap kasih kepada Allah maka diri kita ada rasa takjub kepada Dia sekaligus kita memiliki kerendahan hati.
- Sacraments And Celebration Of The Eucharist
Sakramen adalah tanda rahmat keselamatan yang kelihatan, yang menghadirkan rahmat yang tidak kelihatan. Sakramen adalah kehadiran Allah dalam hidup manusia. Yesus Kristus adalah sakramen dasar, karena seluruh hidup Yesus Kristus menghadirkan Allah kepada manusia. Rahmat dan kasih Allah menjadi nyata dalam diri Yesus Kristus.Rahmat dalam sakramen hanya akan menjadi efektif jika penerima sakramen memiliki iman dan keadaan Batin yang siap dalam pelaksanaannya. Dengan sebutannya sebagai sakramen, Gereja tidak lagi hanya disebut sebagai sebuah institusi penyelamatan Allah, yakni seolah-olah Gereja-lah satu-satunya yang berperan penting dalam penyelamatan itu. Gereja sendiri adalah “Sakramen Keselamatan” yang menjadi tanda rahmat Allah dan sarana yang mempersatukan Allah dan manusia.[1] Sebagaimana Yesus yang mengambil rupa manusia menjadi “Sakramen” dari Allah sendiri, maka Gereja sebagai Tubuh Kristus menjadi “Sakramen” Kristus. Artinya, di dalam Gereja, kuasa ilahi yang membawa kita kepada keselamatan bekerja melalui tanda yang kelihatan.
Liturgi pada awalnya berarti “karya publik”. Dalam sejarah perkembangan Gereja, liturgi diartikan sebagai keikutsertaan umat dalam karya keselamatan Allah. Di dalam liturgi, Kristus melanjutkan karya Keselamatan di dalam, dengan dan melalui Gereja-Nya. Secara khusus, liturgi merupakan wujud pelaksanaan tugas Kristus sebagai Imam Agung. Dalam hal ini, liturgi merupakan penyembahan Kristus kepada Allah Bapa, namun dalam melakukan penyembahan ini, Kristus melibatkan TubuhNya, yaitu Gereja; sehingga liturgi merupakan karya bersama antara Kristus (Sang Kepala) dan Gereja (Tubuh Kristus). Jika Roh Kudus bekerja di dalam diri seseorang, maka Ia akan menggerakkan hati orang tersebut untuk bekerjasama dengan Allah. Kita dapat melihat hal ini pada teladan Bunda Maria dan para Rasul. Demikian halnya liturgi menjadi hasil kerjasama Roh Kudus dengan kita sebagai anggota Gereja. Liturgi merupakan pengudusan (yang dilaksanakan Allah) dan pemuliaan (yang dilakukan umat yang dikuduskan), dengan melangsungkan ibadah Kristus sebagai Imam Agung dan mengamalkan tugas pertama dari tiga tugas pokok Kristus, yaitu sebagai Raja, Guru dan Imam.
Susunan liturgi menurut St. Basil, yakni:
- Persiapan, yakni mempersiapkan roti dan anggur.
- Liturgi firman
- Ekaristi (eucharist) adalah peringatan syukur untuk mengenangkan dan sekaligus menghadirkan kembali Yesus yang mempersembahkan diri-Nya dalam kematian di salib demi keselamatan manusia, sesuai dengan perintah Yesus.
Setiap agama memiliki gambaran tersendiri mengenai surga atau istilahnya, yang terdapat dalam Kitab Sucinya masing-masing. Gereja pun memiliki gambaran tentang surga tersendiri. Banyak sekali istilah surga dan penggambaran-nya yang terdapat dalam Alkitab. Setiap istilah memiliki makna atau arti tersendiri. Makna dan arti dari istilah-istilah itu berdasarkan refleksi dari si penulis Kitab Suci itu sendiri atau berdasarkan pengalaman rohani yang mendalam dari sang penulis dengan Tuhan. Nah, bagaimana penjelasannya? Alkitab sangat jelas mengajarkan bahwa salah satu kehendak Allah adalah agar semua orang dapat diselamatkan. Allah menginginkan agar semua manusia tidak mendapat celaka untuk selama-lamanya. Allah menginginkan agar semua manusia dapat kembali berkumpul bersama-Nya. Ini adalah bentuk cinta Allah kepada manusia yang besar, yang tidak pernah ditemukan pada diri siapa pun. Bentuk cinta ini hadir dengan nyata melalui Yesus Kristus, Putera Tunggal-Nya yang diutus untuk menyelamatkan manusia. Misalnya dalam Yoh. 6:39 Yesus berkata, “Inilah kehendak Dia yang mengutus Aku supaya dari semua yang telah diberikan-Nya jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada hari yang ketiga”. Keselamatan apa yang dimaksud? Keselamatan yang dimaksud adalah “surga” sebagai tujuan akhir hidup manusia yang dikehendaki oleh Allah sendiri untuk semua orang.
Laporan:
- 7 artikel saint telah dibaca
- latihan seperti baca doa, baca alkitab, dan melakukan nepsis serta berdoa puja Yesus, sudah dilakukan. Hasilnya saya dapat mengontrol baik emosi maupun pola keputusan saya dalam setiap keputusan.
Referensi: https://www.youtube.com/watch?v=d2jq_DquDF4