INKARNASI MENURUT ST. ATHANASIUS

Point XII

Dalam mengenal Allah manusia tidak mampu mengenal sepenuhnya kodrat Allah. Manusia memiliki batasan relasi dengan Allah sebab setelah manusia jatuh ke dalam dosa Allah telah membuat hukum taurat yang menjadi ketentuan Allah dengan manusia. Di lain sisi meskipun manusia sudah menerima karunia Allah sebagai ketentuan Allah juga harus memberikan hukum-Nya. Manusia seringkali luput dari hukum yang Allah sudah tentukan, oleh sebab itu kesadaran manusia akan perbuatannya akan di tegurkan melalui hukum yang sudah diberikan Allah yakni hukum taurat. 

Point XIII

Setelah manusia jatuh kedalam dosa, kehidupan mereka menjadi tidak kacau. Sekalipun manusia telah jatuh kedalam dosa bukan berarti maka manusia menjadi hebat sudah melanggar perintah Allah. kehancuran manusia ke dalam dosa justru tidak membuat manusia menjadi jera. Terkadang secara logis akan muncul pertanyaan apa Allah tidak berbuat sesuatu kepada manusia ciptaan-Nya yang sempurna? Ternyata tidak! Allah tidak membiarkan begitu saja, justru pada kesempatan ini Allah membuktikan kasih kepada manusia. Allah turun ke dunia, Firman itu sendiri menjadi manusia, berinkarnasi tujuannya untuk memperbaiki kembali, mengalahkan maut, menghancurkan kematian daging, dan lain sebagainya. Jadi, dapat dilihat bahwa kasih Allah berbeda dengan kasih manusia. Walaupun kelihatan kasih Allah dirasakan hanya sebatas 2000 tahun yang lalu namun, sampai sekarang itu dapat diterima manusia melalui pengorbanan Yesus Kristus. 

Komentar – Artikel wordpress

1. Martir Perawan Euthalia dari Sisilia 

Martir yang percaya kepada Allah dan memiliki ibu yang justru berbeda rute dengan dirinya. Namun Martir ini tidak memiliki kehidupan yang baik. Ibunya tidak percaya kepada Allah, mengalami sakit pendarahan. Hingga akhirnya Ibunya bermimpi bahwa dirinya akan disembuhkan jika dirinya percaya kepada Kristus dan mau dibaptis. Hingga dirinya dan Martir Euthalia dibaptis bersama-sama. Namun martir ini memiliki saudara laki-laki, karena dirinya tahu bahwa ibu dan saudaranya percaya kepada Allah maka dia membunuh. Alangkah sedihnya Santa Euthalia ditangkap dan dipenggal sedangkan ibunya berhasil melarikan diri.

2. St. maximus the Confessor: Second Century on Love 

Maximus mengatakan “Ketaatan membebaskan kita dari nafsu gambaran konseptual kita tentang berbagai hal duniawi. Pembacaan dan perenungan spiritual membebaskan nous kita dari ikatan bentuk dan materi. Inilah yang menimbulkan doa tanpa henti”.  Satu kebajikan taat merupakan sikap yang dilakukan untuk dapat menekuni Allah sepenuhnya di dalam kehidupannya. Praktik yang seperti ini akan menolong manusia untuk bisa mendekatkan diri kepada Allah. 

3. St Antonina Dari Nicea 

Belajar dari kehidupan Martir suci ini yang sekian hidupnya di siksa dengan kejam dan kemudian dipenjarakan. Percaya kuasa Tuhan, dan mengimani dalam hidup akan menolong manusia. Pada awalnya martir ini disiksa dengan sangat kejam namun Allah menolong dirinya. Tetapi manusia tidak kehabisan akal, penyiksa terus menghabisi nyawa martir ini hingga mati. 

4. St. Marina & St. Kyra dari Suriah 

Santa Marina dan Kyra meninggal sekitar tahun 450. Kehidupan pertapaan mereka setara dengan kehidupan para pertapa besar di padang pasir, dan mereka menerima mahkota kemenangan yang sama dari Kristus Sang Juruselamat. Jadi mereka hidup dalam pertapaan selama empat puluh tahun. Pertapaan mereka hanya terganggu ketika mereka berziarah ke Yerusalem untuk berdoa di Makam Tuhan. Selama perjalanan (yang memakan waktu dua puluh hari) mereka tidak makan makanan sampai mereka berdoa di Tempat Suci. Dalam perjalanan pulang, mereka juga tidak makan. Mereka melakukan hal yang sama pada waktu yang lain, ketika mereka melakukan perjalanan ke makam Protomartir Thekla.

5. St. Leander Dari Sevilla 

Santo Leander, Uskup Sevilla, guru Gereja, dan pencerah Spanyol, hidup pada abad VI, dan merupakan keturunan keluarga aristokrat. Dia mendirikan sekolah teologi dengan tujuan menyebarkan Ortodoksi, tetapi juga untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan seni secara umum, untuk orang-orang di kerajaan itu. Semasa hidupnya St. Leader telah mempertobatkan Raja Livegold yang menderita sakit fatal. Di Akhir sisa hidupnya St. Leander, yang memimpin Konsili Toledo, kemudian memutuskan untuk mengabdikan sisa hidupnya untuk mengajar kawanannya, pertama-tama melalui teladannya sendiri, dan juga melalui tulisan-tulisannya yang terinspirasi. Ia juga mempersiapkan saudaranya, St. Isidore, untuk menggantikannya sebagai Uskup Sevilla dan Gereja Spanyol.

6. Martir Baru Yohanes Kalphes 

Belajar dari kehidupan St. Yohanes Kalpesh yang dikenal karena amal Kristennya, ia menyantuni anak-anak yatim piatu dan mereka yang dipenjara, dan banyak orang yang meminta bantuannya. Suatu ketika seorang pejabat meminta St. Yohanes untuk menerima keponakannya sebagai murid. Dia setuju, dan pemuda itu menerima posisi terhormat di istana setelah menyelesaikan masa magangnya. Dari pengalaman ini kita belajar ketika mampu menerima orang didalam hidup-Nya Kristus maka segala hal akan dipermudah. 

7. St. Aphrahat: Demonstrasi 1 tentang Iman. 

Belajar dari tulisan St. Aparat mengenai Iman akan membantu seseorang dapat mengerti dan memahami akan kunci kita dapat mengenal Allah. St. Aprahat mengatakan Iman terdiri dari banyak hal, dan dengan berbagai macam hal ia disempurnakan. Karena itu seperti sebuah bangunan yang dibangun dari banyak bagian, dan dengan demikian bangunan itu naik ke puncak. Dan ketahuilah, kekasihku, bahwa di atas dasar-dasar bangunan itu diletakkan batu-batu, dan di atas batu-batu itulah seluruh bangunan itu dibangun sampai sempurna. Demikian juga Batu yang benar, yaitu Tuhan kita Yesus Kristus, adalah fondasi dari segala iman kita. Dan di atas Dia, di atas Batu Penjuru inilah iman itu diletakkan.